Rabu, Januari 21, 2009

Metode Manajemen Risiko

Ketika melakukan trading, seorang investor Forex dapat melipatgandakan modal, dan berisiko tidak saja kehilangan potensi pendapatan tetapi juga uang yang telah diinvestasikan. Deviasi dari rata-rata hasil yang diharapkan menentukan risiko investor di pasar keuangan.

Jenis deviasi ini dapat memberikan keuntungan maupun kerugian yang besar.

Manajemen risiko keuangan tidak menawarkan jaminan keberhasilan dalam trading, tetap menyatukan bagian-bagian yang penting. Setiap operasi mata uang adalah risiko. Itulah mengapa penggunaan metode manajemen dapat mengurangi potensi kerugian.

1. Penyerahan secara stop-order;
2. Investasi saham modal;
3. Trading trend-line;
4. Manajemen emosi.

Metode manajemen risiko digunakan setelah pembukaan posisi. Risiko utama dari metode manajemen adalah penyerahan order yang menahan kerugian.

Stop-loss (secara literal artinya menghentikan kerugian) – adalah suatu titik dimana seorang trader keluar dari pasar untuk menghindari situasi yang membawa bencana. Anda harus menentukan stop-loss ketika membuka posisi agar terhindar dari kerugian.
Ada beberapa jenis stop-signal (tanda berhenti):

* Stop signal awal – menentukan jumlah setoran atau suku bunga dimana trader siap kehilangan. Ketika harga bergerak menuju titik ini dan mencapainya, maka posisi level tetap trader mendekati, dan bukan melebihi kerugian yang telah ditetapkan sebelumnya oleh trader.

* Trailing stop signal - adalah ketika harga bergerak menuju suatu posisi, dan stop signal ditentukan sesudahnya, sesuai dengan pilihan trader. Jika arahnya berubah, dan harga mencapai sinyal tersebut, trader keluar dari pasar dan berpotensi meraup keuntungan (tergantung pada harga ketika pergerakan dimulai).

* Profit dismantling – adalah ketika keuntungan murni telah diperoleh, dan posisinya telah ditutup.

* Stop signal at times – adalah ketika pada suatu waktu pasar tidak mampu mendapatkan keuntungan yang diharapkan, maka posisinya ditutup.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar